Skip to main content

Posts

Movie Review: He's All That or He's All Dissapointing?

 Hana Latifa 11190260000091 6C  -  Introduction to Cinema Final Test  Movie Review: He's All That He's All That is a 2022 Netflix movie. This movie starred by Addison Rae as Padgett Sawyer and Tanner Buchanan as Cameron Kweller. He's All That is the remake of 1999 movie "She's All That" but with the gender of the characters being swapped. The story begins with the scene of Padgett waking up in her room. She do a livestream for her followers on social media. After that, she meets her mother, who just came home from the hospital, the place where she worked as a nurse. They talked and joked around, and her mother found out that Padgett paid for some of their bills. She said she wants to help her since her mother has worked so hard all this time. Padgett goes outside and meets her 2 best friends, Alden and Quinn. After school, Padgett went to her boyfriend's trailer with Alden and Quinn, just to find out that he was cheating with some girl behind her back. She
Recent posts

Dampak Covid 19 Bagi Pembelajaran di Perguruan Tinggi

  Pandemi. Telah menjadi suatu hal yang agak menyultkan   umat manusia di era bersoialisasi dan berpartisipasi di berbagai bidang, salah satunya Pendidikan. Kegiatan belajar mengajar dari bebagai tingkat pun jadi menerapkan metode yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh orang awam, belajar online. Tidak semua orang bisa beradaptasi dengan metode ini karena sejatinya kegiatan belajar mengajar lebih nyaman dilakukan dengn praktik langsung atau tatap muka. Lalu, apakah dampaknya sebesar itu bagi murid dan pengajarnya?             Mahasiswa. Sejak awal berdirinya institusi Pendidikan bernama perguruan tinggi, hal yang paling ditunggu-tunggu oleh mahasiswa baru adalah hari pertama menginjakkan kaki di kampus. Hal itu dibuktikan dengan selalu adanya acara penyambutan mahasiswa baru. Bersoasialiasi, memperhatikan dosen yang sedang mengajar di kelas, memadupadankan pakaian kesukaan yang tidak terikat aturan berseragam, menjadi beberapa hal yang dinantikan oleh para mahasiswa baru. Namu

Mana yang Lebih Baik : Meninggalkan atau Ditinggalkan?

            Manusia hidup dengan berinteraksi satu sama lain. Pertama bertemu, kemudian berkenalan hingga akhirnya memiliki suatu hubungan, entah itu sebagai teman atau mungkin lebih. Dan dari setiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Perpisahan itu pasti, karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Pertanyaannya, mana yang lebih baik, meninggalkan atau ditinggalkan?            Sebuah survey di situs Quora yang memiliki judul sama dengan esai ini menunjukkan bahwa, kebanyakan orang memilih untuk meninggalkan. Mengapa demikian? Karena ketika meninggalkan, kita tidak perlu merasa terkejut dan bertanya-tanya apa kesalahan kita. Meninggalkan tidak membuat kita merasa tidak berharga, merasa dibuang. Namun, walaupun begitu, meninggalkan dapat memberi rasa penyesalan yang begitu besar. Apalagi, jika hal yang kita tinggalkan adalah hal yang benar-benar berharga dan sulit untuk dicari kembali di kemudian hari. Siapa bilang meninggalkan tidak akan membuat seseorang bersedih? Tentu bisa, apalagi jika

Movie Review : My Wife is a Gangster 3

  Movie Review: My Wife is A Gangster 3   1.       Movie Identity Movie Title: My Wife is a Gangster 3 Director: Jo Jin-kyu Producer: Charles Kim, Chu Chen On Actors: Shu Qi, Lee Beom-soo, Hyun Young, Oh Ji-ho, Ti Lung Editor: Park Gok-ji Distributor: Showbox/Mediaplex Release Date: December 28, 2006 Running Time: 115 minutes Country: South Korea Language: Korean     2.       Synopsis My Wife is A Gangster 3 is the sequel to My Wife is a Gangster and My Wife is a Gangster 2. It tells a story about Lim Aryong (Shu Qi), the daughter of Hongkong Mafia Boss, Mr. Lim. Aryong has been suspected that she’d killed another big mafia boss. So, Aryomg moved to South Korea to be safe. Han Ki-Chul (Lee Beom-soo) is put in charge to look after her. No one understand the language Ayong speaking, so, they hired a translator named Yeon-hee (Hyun Young). At first Ki-chul and his associats were afraid of Aryong, but as soon as she learns that they’re actually nice, Aryong

Fiksimini

  1.       Kuaci Aku berlari dan terus berlari. Rasanya sudah berminggu-minggu aku disini. Tapi, sepertinya aku tidak kunjung menemukan hal yang kucari. Kok tidak sampai-sampai ya aku dari tadi? Lalu, menengok aku kebawah dari atas lemari. Pemilikku memberiku cemilan kesukaanku, biji bunga matahari. 2.       Diam Diam, diam, diam. Aku hanya bisa diam. Melihat tingkah sahabatku yang kian merusakku. Katanya mereka mencintaiku, katanya mereka menyayangiku, tapi mereka juga merusakku. Membuang punting rokok sembarangan, tidak membawa sampah kertas yang diatasnya tertulis tinggi tubuhku, juga tidak membereskan bungkus bekas makanan mereka. Sebenarnya ketika mereka bilang alam adalah sahabat, alam mana yang mereka maksud? 3.       Cantik Kamu cantik sekali hari ini. Baju putihmu terlihat serasi dengan baju hitamku. Rambutmu tidak terlihat, biasanya walau sudah pakai dalaman kerudung pun anak anak rambutmu kelihatan. Tapi tidak kali ini karena rambutmu sudah tidak bersisa, usai be

Pagi Itu di Depan Teller Bank Cendrawasih

      Pagi itu, di depan teller bank Cendrawasih, Nino menunggu nomor antriannya dipanggil. Dia melirik secarik kertas di tangannya, Nomor 17. Kepalanya terangkat, melihat ke arah layar di pojok kanan atas ruangan. Sekarang masih nomor 12. Kondisi bank Cendrawasih memang agak ramai pagi itu. Ada bapak-bapak berkaos Polo, ada lelaki muda yang sedang membawa berkas-berkas di map plastik berwarna merah, ada sepasang kakek-nenek yang sedang membicarakan prosedur pengambilan uang pensiun, dan masih banyak lagi.             Nino menggoyangkan kakinya seraya menunggu. Hatinya berdegup kencang. Ia gugup. Sebenarnya ada alasan mengapa Nino bisa segugup itu. Tempo hari, dia memenangkan lotre dari perusahaan kopi sachet. 1 miliar rupiah. 1 miliar rupiah yang ia menangkan hari itu. Dirinya kaget bukan main, karena selama ini ia tidak pernah memenangkan apapun. Tiba-tiba memenangkan lotre seperti itu membuatnya berpikir bahwa semua ini hanya mimpi di siang bolong.             Pikirannya berkela

5 Pantun

1.        Buah mangga buah markisa Dipetik segar oleh pak Jaja Jika memang batin tersiksa Lebih baik tinggalkan saja   2.        Riuh terdengar suara tukang las Menyambung besi untuk juragan Memang sulit untuk bisa ikhlas Karena harus merelakan semua angan   3.        Cermin besar cermin kecil Dijual banyak di pasar malam Jika pahala tidak rajin di cicil Dosa akan membuatmu tenggelam   4.        Pagi-pagi latihan silat Ditemani suara burung kakatua Wahai Tuan bermata cokelat Adakah gerangan Nona yang punya?   5.        Hitam arang ayam bakar Rasanya enak walau agak pahit Jika rindu sudah tak bisa ditakar Lebih baik bertemu walau semenit